perayaan International Culture and Culinary Festival (ICCF) ke-10 yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) pada tahun 2025. Acara tahunan ini menjadi wadah bertemunya mahasiswa internasional dari 31 negara dengan lebih dari 100 peserta. ICCF bertujuan untuk merayakan keragaman budaya dan kuliner dunia melalui pertunjukan tradisi, tari, lagu, dan makanan khas masing-masing negara. Tahun ini, festival mengusung tema “Street Kitchen” yang menonjolkan sesi memasak langsung (live cooking) untuk memperkenalkan makanan tradisional. Rangkaian acara dirancang supaya para peserta dan pengunjung dapat berinteraksi, mempererat persahabatan, serta memperluas wawasan lintas budaya, terutama di kalangan mahasiswa dan masyarakat umum. Salah satu peserta asal Korea Selatan, Kim Boyon, membagikan pengalamannya yang berharga saat ikut serta pada festival untuk memperkenalkan makanan tradisional Korea kepada masyarakat Indonesia. Festival ini bukan hanya sekedar acara budaya dan kuliner, tetapi juga menjadi sarana penting untuk menghargai keragaman dan perbedaan yang ada di dunia.
– 🌏 ICCF ke-10 menampilkan 31 negara dan lebih dari 100 peserta internasional.
– 🍲 Tema “Street Kitchen” menonjolkan sesi memasak langsung makanan tradisional dari berbagai negara.
– 🎭 Acara ini adalah wadah bagi mahasiswa internasional untuk menampilkan budaya, tari, dan nyanyian tradisional.
– 🤝 ICCF membuka ruang interaksi dan mempererat hubungan antarbudaya di kalangan mahasiswa dan masyarakat.
– 🇰🇷 Peserta asal Korea Selatan, Kim Boyon, berpartisipasi dengan memperkenalkan makanan khas negaranya.
– 🎉 Festival menarik perhatian ratusan pengunjung dari berbagai kalangan, termasuk masyarakat umum.
– 🌍 ICCF sebagai sarana penghargaan dan pelestarian keragaman budaya di dunia, khususnya dalam konteks pendidikan tinggi.
– 🌐 Integrasi Global Melalui Pendidikan: ICCF membuktikan bagaimana perguruan tinggi dapat menjadi platform efektif untuk menjembatani budaya global. Dengan melibatkan mahasiswa internasional dari 31 negara, acara ini memperkokoh nilai toleransi dan saling pengertian antarbangsa yang sangat penting di era globalisasi saat ini. Interaksi langsung melalui pertunjukan seni dan kuliner memberikan pengalaman belajar yang autentik dan mendalam dibandingkan hanya pembelajaran teoritis.
– 🍽️ Kekuatan Kuliner Sebagai Media Diplomasi Budaya: Dengan mengangkat tema “Street Kitchen” beserta sesi memasak langsung, festival ini menunjukkan bagaimana makanan tradisional tidak sekadar santapan, melainkan medium komunikasi budaya yang kuat. Proses memasak yang dapat disaksikan secara langsung mengundang rasa ingin tahu dan antusiasme pengunjung, sekaligus memperkenalkan nilai-nilai budaya yang melekat pada tiap hidangan. Ini merupakan contoh nyata dari kuliner sebagai jembatan budaya lintas negara.
– 🎭 Pelestarian dan Promosi Budaya Melalui Generasi Muda: Mahasiswa internasional yang memperkenalkan budaya dan tradisinya dalam ICCF turut berperan sebagai duta budaya. Partisipasi aktif mereka meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga dan mengenalkan warisan budaya asli di tengah dinamika kehidupan modern dan urban yang cenderung homogen. Hal ini membantu memastikan keberlangsungan budaya tradisional sehingga tidak tergerus oleh globalisasi.