Dalam rangka memperingati milad ke-8 tahun, Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan gelar pengajian akbar yang diikuti oleh ribuan jamaah dari lima pimpinan cabang Muhammadiyah, yakni dari pimpinan cabang Muhammadiyah Ngemplak, Ngaglik, Kalasan, Depok, dan Pakem. Pengajian akbar Rumah Sakit Universitas Ahmad Dahlan dihadiri ribuan jamaah dari lima pimpinan cabang Muhammadiyah Ngemplak, Ngaglik, Kalasan, Depok, dan Pakem. Pengajian yang mengangkat tema bangkit, berkembang, dan berkemajuan ini menghadirkan narasumber agung Budianto yang memberikan warna pada pengajian akbar tersebut.
Pengajian akbar ini merupakan rangkaian dari milad ke-8 Rumah Sakit UAD, dan juga sebagai wadah untuk mengenalkan lebih dekat ke masyarakat luas tentang keberadaan Rumah Sakit UAD saat ini. Mualim Hawari, Direktur Utama Rumah Sakit UAD, mengatakan bahwa ini salah satu langkah yang dilakukan RS UAD untuk bangkit menuju Rumah Sakit UAD yang berkemajuan dan inklusif.
“Harapan kami RS UAD menjadi rumah sakit yang inklusif, mampu melayani semua lapisan masyarakat, baik itu lapisan masyarakat entah itu yang kaya, entah itu yang tua, baik itu muslim, ataupun non-muslim”
Kira-kira seperti itu, sehingga Rumah Sakit UAD dikenal sebagai rumah sakit yang inklusif. Selain itu, secara simbolis juga dilakukan pentas syarufan dana sakat, infak, dan sedekah dari kantor layanan Lazismu RS UAD sebesar 15 juta rupiah.Kiran Dan Nazalan memberitakan dari Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta.

