Dalam upaya memperkuat kapasitas dan kualitas kader Muhammadiyah di masa depan, Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPK SDI) Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan langkah nyata melalui reformasi sistem perkaderan. Salah satu bentuk transformasi tersebut adalah dengan memperkuat sekolah-sekolah kader agar proses pembinaan dapat berjalan lebih sistematis dan intensif. Kaderisasi menjadi hal yang sangat penting dan kompleks karena menyangkut jati diri serta arah gerak Muhammadiyah sebagai organisasi Islam yang berkemajuan.
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menegaskan bahwa sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam keberlangsungan organisasi. Menurutnya, MPK SDI menjadi ujung tombak pembinaan anggota agar menjadi kader yang memahami nilai-nilai pemikiran, ideologi, serta sistem organisasi dengan baik. Dengan pemahaman tersebut, para kader diharapkan mampu menjalankan amanah persyarikatan tanpa menyimpang dari ruh dan prinsip dasar Muhammadiyah. Haedar juga menekankan bahwa kemajuan atau kemunduran organisasi sangat bergantung pada manusianya, karena implementasi nilai-nilai dan pemikiran Muhammadiyah hanya bisa terwujud melalui peran kader yang berkualitas.
Sementara itu, Ketua MPK SDI PP Muhammadiyah, Bahtiyar Dwi Kurniawan, dalam forum strategis konsolidasi arah kaderisasi Muhammadiyah di era Society 5.0, menyampaikan bahwa MPK SDI tengah melakukan berbagai inovasi dalam sistem perkaderan, mulai dari proses digitalisasi hingga penguatan sekolah kader. Ia menjelaskan bahwa sebelumnya pembinaan kader cenderung berjalan sporadis, namun ke depan akan dirancang lebih sistematis melalui sekolah kader yang terstruktur. Melalui sekolah kader ini, idealisasi dan militansi kader Muhammadiyah diharapkan dapat tumbuh lebih kuat, sekaligus memperdalam ideologi dan pemikiran Muhammadiyah dalam melanjutkan gerak dakwah dan perjuangan persyarikatan.
