MUHAMMADIYAH.OR.ID, MAGELANG – Kemajuan teknologi yang pesat, menuntut manusia untuk mengikuti perubahan itu. Tidak hanya dalam urusan pekerjaan saja, bahkan dalam urusan ibadah juga tidak lepas dari intervensi teknologi.
Kreasi dilakukan oleh umat beragama, cara umat beragama menjalankan perintah Tuhan mengalami perubahan, dengan nilai-nilai dasar yang tetap sama. Seperti jamaah haji atau umroh yang memanfaatkan travelator untuk melakukan tawaf.
Demikian disampaikan oleh Sekretaris Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Abdul Mu’ti pada (10/11) dalam Tabligh Akbar Universitas Muhammadiyah Magelang (Unimma) yang dihadiri oleh ratusan jemaah.
Menurut Abdul Mu’ti, penggunaan travelator bagi jemaah haji untuk tawaf adalah sebuah hal yang dibolehkan. Yang tidak boleh menurutnya adalah nilai utamanya, yaitu jumlah putaran tawaf berjumlah tujuh kali itu.