Tripoli, Libya- Pimpinan Cabang Istimewa Muhamamdiyah (PCIM) Libya resmi mengukuhkan kepengurusan barunya untuk periode 2025-2027. Pengukuhan yang dilaksanakan langsung oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah ini berlangsung secara hybrid pada Jum’at, 14 November 2025, pukul 14.30 waktu Libya (19.30 WIB).
Acara tersebut diselenggarakan di Aula Al-Khelaifi, Kampus Kulliyah Dakwah Islamiyah , Tripoli, dan disiarkan melalui platform zoom, mempertemukan para kader di Libya dengan Pimpinan di Indonesia.
Tujuan utama dari pengukuhan ini adalah untuk pengesahan legalitas, penguatan tanggung jawab, dan memperkuat komitmen para pengurus baru terhadap nilai-nilai organisasi. Selain itu, momen ini menjadi ajang penting untuk membangun solidaritas antar anggota serta pengurus.
Acara ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, M. Izzul Muslimin S.IP, seluruh anggota PCIM Libya, PRIM Zliten, serta menunjukkan kebersamaan organisasi dengan kehadiran perwakilan dari PCINU dan KKMI Libya.
M. Izzul Muslimin S.IP, dalam sambutannya menekankan peran strategis PCIM di luar negeri dan menepis aggapan bahwa organisasi hanyalah formalitas.
“Kami Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyampaikan terima kasih kepada pengurus PCIM periode sebelumnya, yang telah menyelesaikan tugas-tugasnya, semoga Allah SWT memberikan ganjaran sebaik-baiknya atas apa yang sudah dilakukan,” ujarnya.
Beliau menegaskan, bahwa keberadaan PCIM membawa banyak manfaat dan faedah, secara khusus memiliki peran diplomasi.
“Tentu kita ingin PCIM ini dapat menjadi jembatan komunikasi antar Indonesia dan Libya,” harap pria asal Jepara itu.
Ia juga mengingatkan, fungsi Muhammadiyah dimanapun berada adalah sebagai organisasi dakwah islam : “Fungsinya sebagaimana termaktub dalam surat Ali Imron 104, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Maka dimanapun tempatnya, Muhammadiyah harus terus berbuat kebaikan, itulah peran Muhammadiyah.”
Afrizal Faza, Ketua baru PCIM Libya, menyampaikan rasa terima kasih dan berkomitmen untuk melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan dengan baik.
“Saya ucapkan terima kasih banyak kepada pengurus sebelumnya atas pencapaian yang luar biasa, doakan kami agar dapat menjaga nilai-nilai baik yang sudah diwariskan, melanjutkan apa yang sudah bagus, dan melengkapi apa yang dirasa masih kurang,” tutur Afrizal.
Sementara itu, Ahmad Najirullah, Ketua lama PCIM Libya, menyampaikan ucapan selamat dan ajakan untuk mendukung program PCIM kedepan.
“Saya turut menyampaikan selamat kepada pengurus baru PCIM Libya, selamat mengemban tugas, kita semua berharap semoga PCIM lebih baik lagi. Saya juga mengajak kepada teman-teman semua untuk sama-sama mendukung program PCIM kedepan, maka mari kita perjuangkan persyarikatan kita sama-sama.”
Menanggapi pernyataan terkait kaderisasi, M. Izzul Muslimin menutup dengan menegaskan bahwa Muhammadiyah adalah organisasi inklusif.
“Di Muhammadiyah itu bukan organisasi identitas kesukuan atau keturunan, semuanya sama, tidak ada perbedaan. Di Muhammadiyah ini adalah proses menjadi, dari yang sebelumnya tidak terlibat akhirnya dapat terlibat dan berkontribusi untuk umat,” tutupnya.




