Muhammadiyah sejak era awal ternyata memiliki hubungan kuat dengan dunia olahraga, khususnya sepak bola, meskipun jarang dibahas. Olahraga pernah menjadi sarana dakwah, penguatan karakter, dan bahkan media untuk membangkitkan semangat kebangsaan. Berbagai klub dan kegiatan olahraga berbasis voluntarisme dan amatirisme tumbuh dalam lingkungan persyarikatan, termasuk jaringan Hizbul Wathan di banyak kota.
Dalam perkembangannya, olahraga di Muhammadiyah tidak hanya soal pertandingan, tetapi juga pendidikan akhlak. Sekolah sepak bola dan kelas olahraga membentuk disiplin, etika, serta nilai dakwah dalam aktivitas sehari-hari. Banyak amal usaha pendidikan Muhammadiyah kini menguatkan pembinaan olahraga sebagai bagian dari misi pendidikan.
Di era sekarang, dakwah olahraga juga hadir melalui aktivitas kontemporer seperti nobar bernilai edukatif, kerja sama dengan komunitas supporter dalam kegiatan kemanusiaan, hingga penyediaan fasilitas ibadah di arena pertandingan. Semua ini menunjukkan bahwa olahraga bukan sekadar permainan, melainkan ruang dakwah, pembinaan karakter, dan bagian dari sejarah panjang gerakan Muhammadiyah.



