upaya peningkatan kapasitas pengelola Lazismu di tingkat ranting Secabang Ngemplak yang berlangsung di Kantor Layanan Lazismu Ngemplak. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kinerja, keterampilan sumber daya manusia, dan keterpaduan pengelola zakat, infak, serta sedekah di wilayah tersebut agar dapat menjadi lembaga amil zakat yang profesional, amanah, dan terpercaya. Ketua Lazismu Ngemplak, Shobariman, menekankan pentingnya kegiatan ini sebagai respons terhadap perkembangan teknologi dan perubahan zaman yang harus diikuti oleh pengelola Lazismu. Kegiatan juga berlandaskan semangat pengamalan ajaran Al-Qur’an, khususnya Surat Thaha ayat 60, untuk memudahkan umat Islam menjalankan perintah agama dalam konteks pengelolaan dana zakat.
Materi yang diajarkan meliputi fikih zakat, penguatan fundraising digital, dan strategi penggalangan dana secara strategis. Salah satu pemateri, Roni Mega Soekarno dari Lazismu Jawa Tengah, memaparkan bahwa pendekatan humanis melalui metode door to door kepada para muzaki adalah strategi paling efektif di tingkat ranting saat ini. Pendekatan ini menuntut peningkatan kemampuan komunikasi dan sikap yang baik (grooming) dari para amil agar dapat meningkatkan kepercayaan dan angka penghimpunan dana zakat. Kegiatan ini sebagai bentuk adaptasi Lazismu terhadap perubahan sosial dan teknologi dengan harapan dapat mengoptimalkan potensi umat Islam dalam men-support perkembangan agama melalui pengelolaan zakat yang profesional.
📈 Peningkatan kapasitas pengelola Lazismu secara komprehensif di ranting Secabang Ngemplak.
🤝 Fokus pada penguatan sumber daya manusia yang handal, amanah, dan humanis.
🌐 Adaptasi terhadap perkembangan teknologi dalam pengelolaan zakat.
📚 Materi pelatihan meliputi fikih zakat dan strategi fundraising digital dan konvensional.
🚪 Strategi fundraising efektif dengan pendekatan humanis dan door to door kepada muzaki.
🎯 Penekanan pada peningkatan kemampuan komunikasi dan penampilan amil sebagai kunci sukses.
📜 Landasan spiritual kuat berdasarkan pengamalan ajaran Al-Qur’an Surat Thaha ayat 60.
📖 Penguatan Kapasitas Melalui Komitmen dan Pendidikan: Kegiatan ini bukan hanya sekadar pelatihan teknis, tetapi juga peneguhan komitmen untuk menciptakan amil yang profesional dan berkarakter islami. Hal ini penting agar amil tidak sekadar sebagai petugas pengumpulan dana, tetapi juga sebagai agen perubahan yang dapat dipercaya dan berhati nurani. Pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan memperkuat pondasi lembaga dan keberlanjutan pengelolaan zakat.
🌍 Respons Terhadap Perubahan Zaman dan Teknologi: Dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial, lembaga keagamaan seperti Lazismu harus mengikuti perkembangan melalui pemanfaatan digital fundraising. Ini membuka jalan akses lebih luas dalam menghimpun dana dan meningkatkan efektivitas pengelolaan zakat. Pendekatan digital juga memudahkan komunikasi dan pelaporan secara transparan.
🧠 Pendekatan Humanis dalam Fundraising Door to Door: Strategi door to door memungkinkan komunikasi langsung dengan muzaki sehingga membangun kepercayaan dan hubungan personal. Pendekatan ini menunjukkan bahwa fundraising bukan hanya soal uang tapi juga penguatan silaturahmi dan pemahaman terhadap kewajiban berzakat. Amil yang mampu berkomunikasi dengan baik dapat meningkatkan partisipasi sekaligus kesadaran muzaki.
💼 Pentingnya Soft Skills Amil: Keterampilan komunikasi dan kemampuan berpenampilan rapi dan profesional (grooming) adalah faktor yang sering dilupakan tapi krusial dalam penggalangan dana. Sikap yang ramah dan kepercayaan diri amil dapat memperbesar peluang kelancaran pengumpulan dana serta membangun citra Lazismu sebagai lembaga yang terpercaya.
📊 Manajemen Potensi Umat sebagai Kekuatan Agama: Lazismu bertujuan mengelola potensi zakat, infak, dan sedekah umat Islam di daerah Ngemplak secara terorganisir agar menjadi kekuatan besar bagi perkembangan agama dan sosial. Dengan pengelolaan yang efektif, dana tersebut tidak hanya memenuhi kewajiban agama tapi juga dapat dimanfaatkan untuk program sosial yang lebih luas dan berdampak.
