Perayaan Idul Adha 1446 Hijriah yang diselenggarakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghadirkan semangat kebersamaan dan pemberdayaan masyarakat akar rumput. Momentum ini tidak hanya sebagai bentuk ketakwaan melalui penyembelihan hewan kurban, tetapi juga sebagai wujud nyata pemberdayaan berbasis kemanusiaan. Pada tahun ini, MPM Muhammadiyah menyalurkan 10 ekor sapi dan 35 ekor kambing ke berbagai daerah, terutama wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar) seperti Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Idul Adha menjadi ajang refleksi atas tiga relasi penting dalam kehidupan umat Islam yaitu relasi spiritualitas kepada Allah SWT, relasi sosial antar sesama manusia yang digambarkan melalui kepedulian sosial, dan relasi dengan diri sendiri melalui peningkatan kualitas akhlak dan pengorbanan ego. Bersamaan dengan penyaluran hewan kurban, MPM juga menggandeng berbagai komunitas dan organisasi masyarakat untuk merajut kebersamaan dan keterlibatan aktif di daerah-daerah penerima manfaat. Acara ini menjadi simbol pemberdayaan yang menyentuh akar rumput dan memperkokoh silaturahmi serta kepedulian sosial di tengah masyarakat.
– 🐄 Penyaluran 10 ekor sapi dan 35 kambing kurban oleh MPM Muhammadiyah untuk daerah 3T.
– 🌍 Fokus pemberdayaan di wilayah Papua, Nusa Tenggara Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
– 🤝 Momen Idul Adha sebagai sarana memperkuat relasi sosial dan spiritual masyarakat.
– 🙏 Ibadah kurban sebagai refleksi ketakwaan dan peningkatan kualitas pribadi.
– 👥 Kolaborasi dengan komunitas disabilitas dan berbagai organisasi lokal dalam penyaluran kurban.
– 🌱 Komitmen pemberdayaan masyarakat akar rumput terus digelorakan oleh Majelis Pemberdayaan Masyarakat.
– 💬 Memperkuat rasa kebersamaan, kepedulian, serta menebar rahmat sepanjang momentum Idul Adha.
– 🐐 **Makna Kurban sebagai Simbol Relasi Spiritual**: Penyembelihan hewan kurban dalam konteks Idul Adha bukan sekadar ritual semata, tetapi menegaskan kembali hubungan mendalam antara manusia dan Allah SWT. Kurban merupakan manifestasi ketakwaan dan kepasrahan diri seorang hamba kepada Sang Pencipta, sekaligus menumbuhkan jiwa spiritual yang lebih kokoh dalam menghadapi tantangan hidup.
– 🤲 **Kurban sebagai Media Penguatan Relasi Sosial**: Dimensi sosial dari ibadah kurban sangat kentara yaitu sebagai bentuk kepedulian nyata kepada sesama, terutama kelompok duafa dan mustadh’afin (kaum lemah). Melalui distribusi hewan kurban ke wilayah terpinggirkan, MPM Muhammadiyah mengaktualisasikan nilai solidaritas, menumbuhkan kebersamaan, dan menguatkan kemandirian komunitas. Ini menandakan bahwa ibadah bukan hanya hubungan manusia dengan Tuhan, melainkan juga memperkuat jaringan sosial yang inklusif dan adil.
– 🔄 **Transformasi Diri melalui Pengorbanan Ego**: Sisi ketiga dari makna kurban yang diangkat adalah sebagai momentum introspeksi untuk menyembelih ego pribadi, kesombongan, dan keangkuhan dalam diri. Ini berimplikasi pada pembentukan karakter individu yang lebih baik, rendah hati, dan memiliki kualitas diri yang optimal sebagai orang bertakwa yang mampu berkontribusi positif bagi masyarakat.
– 🏞️ **Penyaluran di Daerah 3T sebagai Bentuk Pemberdayaan Strategis**: Fokus penyaluran hewan kurban di daerah-daerah tertinggal, terdepan, dan terluar memberikan dampak strategis bagi pemberdayaan masyarakat yang selama ini kurang terjangkau. Hal ini sekaligus menunjukkan komitmen Muhammadiyah untuk menjangkau wilayah yang paling membutuhkan, mendistribusikan sumber daya secara merata, serta memberikan dampak sosial-ekonomi yang berkelanjutan.
– 👥 **Kolaborasi dengan Komunitas Lokal Memperkuat Dampak Pemberdayaan**: Keterlibatan berbagai komunit