Fakultas Agama Islam Universitas Ahmad Dahlan (UAD) secara resmi meluncurkan program doktoral studi Islam setelah menerima Surat Keputusan pendirian dari Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama yang diserahkan kepada Badan Pembina Harian UAD. Rektor UAD, Mukhlas, menyampaikan rasa syukur dan mengapresiasi izin tersebut sebagai langkah strategis dalam mewujudkan visi besar Muhammadiyah, khususnya dalam mengimplementasikan risalah Islam berkemajuan yang dihasilkan dalam Muktamar Muhammadiyah di Solo. Program doktoral ini dianggap sangat strategis untuk menghidupkan dan mengembangkan ijtihad dan tajdid, dua karakteristik utama Islam berkemajuan, yang juga merupakan salah satu fokus UAD sebagai pusat implementasi risalah tersebut.
Selanjutnya, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kementerian Agama, Sahiron, dalam sambutannya dan kuliah umum menekankan perlunya penguasaan tiga aspek utama dalam program doktoral ini, yaitu kedalaman ilmu studi Islam, kemahiran bahasa (terutama bahasa Arab dan Inggris), dan penguasaan teknologi informasi termasuk pemanfaatan kecerdasan buatan (AI). Mahasiswa program doktoral diharapkan tidak hanya memiliki pemahaman keagamaan yang kuat, tetapi juga kemampuan bahasa dan teknologi yang memadai agar mampu menjadi mujtahid yang dapat menghasilkan pemikiran kontemporer yang berdasar ilmu agama kuat dan relevan dengan perkembangan zaman.
Dengan adanya program doktoral studi Islam ini, UAD menegaskan perannya sebagai pusat pengembangan pemikiran Islam berkemajuan yang mampu merespon tantangan keilmuan dan teknologi di era modern. Program ini juga menjadi kontribusi nyata dalam membentuk kader ulama dan akademisi yang siap berkontribusi pada kemajuan pendidikan Islam dan masyarakat secara luas.
– 🎓 Fakultas Agama Islam UAD resmi meluncurkan program doktoral studi Islam.
– 📜 Surat keputusan pendirian program diserahkan oleh Kementerian Agama.
– 🤝 Program ini sebagai implementasi risalah Islam berkemajuan Muhammadiyah.
– 🔍 Fokus program: pengembangan ijtihad dan tajdid sebagai karakteristik utama.
– 🗣️ Pentingnya penguasaan bahasa Arab dan Inggris bagi mahasiswa doktoral.
– 💻 Penguasaan teknologi informasi dan kecerdasan buatan sebagai kebutuhan wajib.
– 🎯 Tujuan utama: menghasilkan mujtahid kontemporer dengan ilmu dan keterampilan lengkap.
– 🎯 **Signifikansi Pendiriannya**: Peluncuran program doktoral studi Islam di UAD menandai tonggak penting dalam pengembangan pendidikan tinggi keagamaan di Indonesia, terutama dalam konteks dinamika Muhammadiyah. Ini menunjukkan komitmen institusi untuk menjadi pusat kajian Islam berkemajuan yang tidak hanya berfokus pada aspek teologis, tetapi juga pada relevansi zaman dan kebutuhan masa kini. Pendekatan ini mengukuhkan posisi UAD sebagai pelopor dalam inovasi keilmuan Islam yang adaptif terhadap perkembangan global.
– 📜 **Implementasi Risalah Islam Berkemajuan**: Program ini secara spesifik mendukung kelima karakteristik Islam berkemajuan yang dihasilkan dalam Muktamar Muhammadiyah, dengan penekanan pada ijtihad dan tajdid. Pendekatan ini esensial dalam memastikan bahwa studi Islam terus mengalami pembaruan dan mampu menjawab persoalan kekinian melalui kerangka pemikiran dan metodologi Islam yang relevan. Ijtihad dan tajdid juga membuka ruang dialog antara tradisi dan modernitas secara seimbang.
– 🗣️ **Kombinasi Keilmuan dan Kemahiran Bahasa**: Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan menyoroti pentingnya kemampuan bahasa, terutama Arab dan Inggris, yang dianggap krusial untuk menunjang penelitian dan komunikasi akademis. Hal ini menandai kebutuhan generasi baru akademisi Islam yang bukan hanya ahli dalam ilmu agama, tetapi juga mampu mengakses literatur internasional dan berkontribusi dalam forum global. Penguasaan bahasa menjadi sarana vital untuk menjaga kualitas riset dan memperluas jaringan intelektual.